Kabupaten Fak Fak, Provinsi Papua Barat terletak di kepala burung bagian selatan letaknya sangat strategis karena mempunya hub dengan Kota Ambon yang relatif lebih pendek dibandingkan dengan kota-kota lain di pulau Papua.
Mayoritas
penduduknya beragama Islam, tingkat asimilasi dengan dunia luar sangat tinggi sejak
lama (sebelum penjajahan Belanda). Di Kabupaten Fakfak terdapat masjid tua
peninggalan abad ke-17, salah satunya adalah masjid Patambura yang terletak di
Kecamatan Kokas. Hal ini menunjukan bahwa Agama Islam telah mesuk ke Papua
sebelum abad ke-17, sebagain ahli memprediksikan bahwa telah masuk sejak abad
ke-15. Masyarakat Kabupaten Fakfak sangat menjunjung tinggi nilai keagamaan,
terbukti dengan terciptanya sebuah semboyan yang sudah ada sejak turun temurun
di kabpaten Fakfak yaitu Satu Tungku Tiga Batu. Di Kabupaten Fakfak yang
memeluk Islam (63,2 %), Kristen (25,1 %), Katolik (11,4 %), Dan
Lain-lain (0,30 %).
Di bidang
pariwisata, Kabupaten Fak Fak memiliki beberapa situs budaya yang dapat menjadi
daya tarik bagi peningkatan pembangunan di bidang pariwisata. Beberapa pusat
wisata baik ekoturisme keindahan laut, peninggalan pra sejarah, keindahan alam
hutannya belum membuat wisatawan mancanegara maupun domestik yang berkeinginan
untuk mengunjungi Kabupaten Fak Fak dikarenakan rendahnya dan kurang memadai
sarana dan prasarana penunjang pariwisata baik transaportasi darat maupun
udara.
Potensi
wisata di Kabupaten Fak Fak saat ini belum tersentuh oleh investor baik dari
dalam maupun luar negeri. Obyek wisata yang menarik untuk dikunjungi sebagai
tempat pariwisata antara lain,
- Desa Ubadari (sumber air),
- Distrik Kokas dengan pemandangan alam teluk dan pulau yang masih alami
- Goa peninggalan Jepang pada waktu Perang Dunia II,
- Situs Purbakala Kokas atau oleh masyarakat setempat biasa disebut Tapurarang. Yaitu lukisan peninggalan zaman megalitikum pada dinding-dinding gua.
- Masjid Tua Patimburak – masjid tertua di Papua yang didirikan pada tahun 1870.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar